![]() |
| Kegiatan Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Barito Utara 2025–2030 yang digelar di Gedung Balai Antang, Muara Teweh, Kamis (30/10/2025). Foto/IST |
MUARA TEWEH – Wakil Bupati Barito Utara Felix Sonadie Y. Tingan membuka kegiatan Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Barito Utara 2025–2030 yang digelar di Gedung Balai Antang, Muara Teweh, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan unsur Forkopimda, anggota DPRD Barito Utara, para kepala perangkat daerah, camat, serta tamu undangan terkait lainnya.
Membacakan sambutan Bupati Barito Utara, Wakil Bupati Felix Sonadie menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
“Konsultasi publik ini adalah jantung dari perencanaan partisipatif. RPJMD merupakan peta jalan pembangunan kita selama lima tahun ke depan yang menentukan arah investasi pembangunan, prioritas program, dan sejauh mana kesejahteraan dapat kita raih,” ujarnya.
Felix Sonadie mengajak seluruh peserta untuk aktif memberikan pandangan secara terbuka, kritis, dan konstruktif agar hasil konsultasi publik benar-benar mencerminkan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
“Jadikan rapat ini sebagai penyeimbang pendekatan teknokratis yang kita lakukan. Pastikan hasil konsultasi publik ini menjadi diagnosis paling akurat terhadap kondisi daerah,” tambahnya. ( Jn)
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan unsur Forkopimda, anggota DPRD Barito Utara, para kepala perangkat daerah, camat, serta tamu undangan terkait lainnya.
Membacakan sambutan Bupati Barito Utara, Wakil Bupati Felix Sonadie menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
“Konsultasi publik ini adalah jantung dari perencanaan partisipatif. RPJMD merupakan peta jalan pembangunan kita selama lima tahun ke depan yang menentukan arah investasi pembangunan, prioritas program, dan sejauh mana kesejahteraan dapat kita raih,” ujarnya.
Felix Sonadie mengajak seluruh peserta untuk aktif memberikan pandangan secara terbuka, kritis, dan konstruktif agar hasil konsultasi publik benar-benar mencerminkan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
“Jadikan rapat ini sebagai penyeimbang pendekatan teknokratis yang kita lakukan. Pastikan hasil konsultasi publik ini menjadi diagnosis paling akurat terhadap kondisi daerah,” tambahnya. ( Jn)
Tags:
Kab Barito Utara
