![]() |
| Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, H. Taufik Nugraha. Foto/IST |
BORNEOCENTER.ID, Muara Teweh – Upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati Barito Utara, Rabu (12/11/2025). Salah satu anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, H. Taufik Nugraha, yang hadir dalam upacara tersebut menegaskan bahwa makna Hari Pahlawan tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi harus menjadi dorongan untuk terus bekerja dan mengabdi kepada masyarakat.
Upacara yang diikuti jajaran Forkopimda, ASN, TNI-Polri, pelajar, dan masyarakat ini menjadi momentum untuk mengenang kembali jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Hari Pahlawan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merenungkan pengorbanan para pendahulu. Mereka berjuang tanpa pamrih demi masa depan bangsa. Kini tugas kita adalah melanjutkan perjuangan itu melalui pengabdian, kerja keras, dan keberpihakan kepada rakyat,” ujar H. Taufik Nugraha.
Menurutnya, nilai perjuangan para pahlawan harus menjadi teladan bagi seluruh generasi, terutama bagi para aparatur pemerintah dan wakil rakyat, dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai wakil rakyat, kami harus meneladani kejujuran, keberanian, dan kesederhanaan para pahlawan. Semangat gotong royong dan cinta tanah air harus terus kita wujudkan dalam setiap kebijakan dan tindakan,” ungkapnya saat dimintai tanggapan, Selasa (11/11/2025).
Rangkaian peringatan Hari Pahlawan di Barito Utara ditutup dengan penghormatan kepada arwah pahlawan serta doa bersama untuk keselamatan bangsa. Momentum ini diharapkan dapat memperkuat semangat persatuan dan tekad melanjutkan cita-cita para pahlawan menuju Indonesia yang maju, adil, dan berdaulat.
Sebelumnya, dalam amanat nasional, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa kemerdekaan yang dinikmati saat ini lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan para pejuang. Ia juga menegaskan bahwa perjuangan masa kini bukan lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, serta pengabdian yang nyata kepada masyarakat.