![]() |
| Anggota DPRD Barito Utara, Nurul Anwar. Foto/IST |
BORNEOCENTER.ID, Muara Teweh – Anggota DPRD Barito Utara, Nurul Anwar, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas arahan yang disampaikan Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, dalam rapat koordinasi (rakor) camat. Ia menilai arahan tersebut sangat relevan dengan kebutuhan pemerintahan kecamatan yang menjadi ujung tombak pelayanan publik kepada masyarakat.
“Arahan Bupati Shalahuddin sangat tepat. Camat memiliki peran vital sebagai garda terdepan pemerintahan. Mereka harus mampu menjadi penggerak utama program daerah dan memberikan pelayanan yang efektif serta berpihak kepada masyarakat,” ujar Nurul Anwar, Rabu (12/11/2025).
Ia menilai rakor camat merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas wilayah dan memastikan setiap kebijakan daerah berjalan seirama dengan implementasi di lapangan.
Nurul juga menyoroti empat prinsip pembangunan daerah yang disampaikan Bupati—pemerataan dan keadilan, keterpaduan dan kolaborasi, efisiensi dan akuntabilitas, serta keberlanjutan—yang menurutnya merupakan fondasi penting untuk membangun tata kelola pemerintahan yang responsif dan berorientasi hasil.
“Empat prinsip itu harus dipahami dan diterapkan. Itu pondasi untuk mewujudkan pemerintahan yang berkeadilan sosial dan benar-benar memberi dampak bagi masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, pesan Bupati agar para camat tampil sebagai pemimpin yang mengayomi, menjadi teladan, dan mampu menumbuhkan semangat baru di wilayahnya merupakan dorongan penting bagi peningkatan mutu kepemimpinan di tingkat kecamatan.
“Camat tidak cukup hanya mengurus administrasi. Mereka harus hadir sebagai pemimpin yang memberi inspirasi dan menumbuhkan semangat gotong royong. Itulah makna semangat Iya Mulik Bengkang Turan yang disampaikan Bupati,” jelas Nurul.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan daerah sangat bergantung pada kekompakan antarlembaga, mulai dari kabupaten hingga desa. Karena itu, ia sepenuhnya mendukung ajakan Bupati agar camat memperkuat kemitraan dengan tokoh adat, agama, pemuda, hingga pelaku usaha.
“Kunci pembangunan adalah kolaborasi. Tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Pemerintah daerah, camat, dan masyarakat harus berjalan seirama,” pungkasnya.