
Siswa SMP Negeri 1 Muara Teweh, berhasil meraih Juara I lomba
Pidato PAI Putra tingkat SMP pada ajang PAI Fair yang digelar Kementerian Agama
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025. Foto/IST
Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sinkronisasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP) serta Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Gedung Balai Antang Muara Teweh, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Barito Utara, Sekretaris Daerah, unsur Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah (Forkopimda), para kepala perangkat daerah, camat se-Barito Utara, pimpinan instansi vertikal, perbankan, perwakilan perusahaan, serta tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemuda.
Dalam sambutannya, Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, menegaskan bahwa TSLP atau Corporate Social Responsibility (CSR) bukan sekadar kewajiban administratif yang harus dipenuhi perusahaan, melainkan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
“TSLP bukan beban, tetapi merupakan strategi keberlanjutan usaha sekaligus pembangunan sosial. Melalui sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan perusahaan, program-program yang dilaksanakan akan lebih efektif, tepat sasaran, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Barito Utara,” ujar Bupati.
Ia juga mengungkapkan bahwa implementasi TSLP di Barito Utara masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk lemahnya
sinkronisasi dengan prioritas pembangunan daerah dan belum seragamnya pelaporan serta evaluasi program. Karena itu, penguatan
koordinasi, transparansi, dan tata kelola CSR menjadi langkah penting yang harus dilakukan.
Dalam arah pembangunan Barito Utara 2025–2030, TSLP menjadi bagian strategis untuk mendukung visi daerah “Terwujudnya
Kabupaten Barito Utara yang maju, tumbuh pesat, sejahtera dan berkeadilan.” Program CSR juga diharapkan menunjang misi daerah
dalam meningkatkan produktivitas perekonomian melalui sektor kehutanan, perkebunan, pertambangan, dan energi dengan tetap
menjaga keseimbangan lingkungan.
Sebagai bentuk komitmen, Pemkab Barito Utara menetapkan beberapa langkah strategis, antara lain:
· Mengaktifkan Forum TSLP Kabupaten dengan melibatkan unsur pemerintah, legislatif, yudikatif, perusahaan, akademisi, perbankan, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, dan media.
· Menyelaraskan program TSLP dengan RPJMD dan hasil Musrenbang agar tepat sasaran, terutama pada bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi lokal.
· Memperkuat transparansi pelaksanaan TSLP melalui sistem pelaporan semesteran dan tahunan sesuai Perbup Nomor 30 Tahun 2018.
Selain TSLP, Rakor juga membahas upaya peningkatan PAD. Bupati Shalahuddin menilai penguatan PAD sangat penting untuk meningkatkan kemandirian fiskal daerah.
“Optimalisasi PAD harus terus didorong melalui peningkatan kepatuhan wajib pajak, pemutakhiran data objek pajak dan retribusi, serta digitalisasi sistem pemungutan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif dan berkeadilan dengan memastikan kepastian hukum, kemudahan perizinan, serta membangun sinergi yang kuat antara dunia usaha dan masyarakat.
Bupati Shalahuddin juga menyampaikan sejumlah pesan kepada para pemangku kepentingan: perusahaan diminta menjadikan TSLP bagian dari strategi bisnis berkelanjutan; Forum TSLP diharapkan menjalankan tugas secara profesional dan transparan; OPD, camat, dan Apdesi diminta mengawal pelaksanaan program agar selaras dengan prioritas pembangunan; sementara tokoh masyarakat dan adat diminta berpartisipasi aktif dalam pengawasan.
“Saya berharap rakor ini menghasilkan kesepahaman dan rumusan strategis dalam penyusunan peta jalan TSLP yang terarah, transparan, dan berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat, kita wujudkan Barito Utara yang maju, tumbuh pesat, sejahtera, dan berkeadilan,” pungkasnya.(Jn)