![]() |
| Taufik Nugraha, Anggota DPRD Barito Utara. Foto/IST |
BORNEOCENTER.ID, Muara Teweh – Kondisi Jembatan Bariyoi di kawasan transmigrasi KM 38 atau Desa Sei Rahayu, Kecamatan Teweh Tengah, menjadi sorotan serius setelah laporan warga dan hasil peninjauan lapangan menunjukkan kerusakan yang semakin parah dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Jembatan yang menjadi akses vital bagi mobilitas masyarakat itu mengalami kerusakan fisik yang terlihat jelas, sehingga membutuhkan tindakan cepat dari pemerintah daerah.
“Kami tidak ingin menunggu ada korban atau jembatan runtuh lebih dulu baru ada perbaikan. Ini infrastruktur penting untuk aktivitas masyarakat setiap hari,” ujar Anggota DPRD Barito Utara dari Fraksi PDI Perjuangan, Taufik Nugraha, Senin (3/11/2025).
Peninjauan langsung dilakukan Taufik bersama perangkat desa setempat saat Reses I Tahun 2025. Dalam dialog dengan warga, perbaikan Jembatan Bariyoi menjadi aspirasi utama yang dinilai paling mendesak untuk ditangani.
Fraksi PDI Perjuangan, lanjut Taufik, mendorong Dinas PUPR agar segera mengambil langkah komprehensif, mulai dari assessment atau pemeriksaan teknis mendalam, penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran, hingga pelaksanaan perbaikan fisik jembatan.
Menurutnya, percepatan penanganan penting dilakukan agar kerusakan tidak semakin parah dan tidak menghambat mobilitas masyarakat. Ia menegaskan bahwa penundaan perbaikan bisa memicu kerugian lebih besar, baik secara ekonomi maupun keselamatan.
“Kami akan terus mengawal agar penanganan ini menjadi prioritas. Jangan sampai kerugian semakin besar, baik material maupun keselamatan warga,” tegasnya.
Taufik memastikan bahwa perhatian terhadap Jembatan Bariyoi merupakan bukti komitmen Fraksi PDI Perjuangan DPRD Barito Utara dalam mengawal aspirasi masyarakat sekaligus memastikan infrastruktur publik tetap aman, layak, dan berfungsi optimal.